GALIH KAYU KELOR ( MORINGA OLEIFERA ) / TERAS GEMUNGGAL

Dalam sebuah kidungnya , Sunan Kalijaga menyebut “kayu bertuah” dengan istilah kayu aeng . Sakèhing wisa tawa / Sato galak tutut/Kayu aèng lemah sangar……
( Segenap racun menjadi tawar / Binatang buas menjadi jinak / Pohon ajaib , tanah angker …. dst ...
Artinya , keberadaan energi ( positif / negatif ) pada kayu-kayu tertentu juga diyakini berdasarkan pandangan mata batin orang-orang yang memiliki indera keenam .

Dalam mencari Galih kayu pada pohon kelor , usia pohon tidaklah bisa menjadi patokan . Pohon kelor yang dapat dijumpai GALIH KAYU nya adalah pohon yang kewahyon , karena belum tentu pohon kelor yang besar dapat di ketemukan GALIH KAYU nya . Bisa jadi GALIH KAYU nya justru ditemukan pada pohon kelor yang masih berusia muda .Karena faktor sulitnya mencari galih kayu kelor , tidak jarang di hargai dengan harga yang fantastis .
Galih Kayu Kelor memiliki warna coklat kehitaman dan ada juga galih kayu kelor yang berwarna hitam .
Galih kayu kelor memiliki ciri khas Urat kayu nya menyerupai sidik jari , rata rata galih kayu kelor tidak tenggelam di air namun ada juga yang tenggelam di dalam air ( memiliki kandungan kadar besi ) .


Galih Kayu Kelor memiliki tuah untuk :
- Kewibawaan ,
- Penetralisir hawa negatif ,
- Memusnahkan kekuatan gaib ,
- Tolak Bala ,
- Dsb .