Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

GALIH ASEM KENDIT

Gambar
MATA CINCIN GALIH KAYU ASEM KENDIT mata cincin ini adalah mata cincin galih asem jawa ( Tamarindus Indica L ) , motif kenditnya NATURAL ( Motif Alami dari alam ) . Dalam dunia perbatuan urat kendit digolongkan menjadi beberapa jenis : - Kendit Urat Melingkar , - Kendit Urat Kristal , - Kendit Urat Lurus , - Kendit Urat Tapak Jalak , - Dsb Urat kendit banyak dijumpai di batuan Jasper , Chalcedony , Fosil Kayu ( Petrified Wood ) , Dsb . Urat Kendit yang terdapat dalam mata cincin Galih Asem Jawa ini adalah motif kendit urat lurus , yang memiliki keunikan tersendiri bagi saya dimana ketika motif kendit tersebut terkena sinar akan berwarna kuning keemasan ( menyala seperti api ) , jika sedang tidak terkena sinar warna dari urat kendit nya adalah berwarna seperti tembaga .   Baca Juga : Kayu Cendana

SEJARAH PIPA ROKOK

Gambar
      Sejak ribuan tahun lalu sambungan rokok itu sudah digunakan di seluruh bagian dunia, dari Asia Tenggara , Amerika Selatan , hingga Eropa Barat . Pipa rokok merupakan karya seni manusia yang bisa dilihat perkembangannya di salah satu hidden gem terbaik Amsterdam , Pijpenkabinet. Seperti mayoritas museum lainnya , Pijpenkabinet atau Pipe Museum ini awalnya merupakan koleksi pribadi dari Don Duco . Ia menemukan pipa pertamanya ketika sedang melakukan pekerjaan renovasi di Amsterdam di sebuah situs arkeologi . Sang kolektor menghabiskan 40 tahun waktunya untuk menggali pipa . Koleksi tersebut semakin berkembang dan menjadi contoh dari kultur merokok . Artefak milik Don Duco akhirnya “dirumahkan” di salah satu rumah tepi kanal Prinsengracht pada tahun 1995. Berbalut arsitektur abad 17 bangunan khas tepi kanal Belanda Pijpenkabinet membeberkan sejarah perkembangan pipa menembus zaman . Museum tematik ini mengoleksi tak kurang dari 20.000 pipa yang berasal dari lima benua. Sa

KAYU CENDANA ( SANTALUM ALBUM )

Gambar
Cendana / Cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana . Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah , bahan dupa , aroma terapi , campuran parfum, serta sangkur keris ( warangka ) . Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad . Konon di Sri Lanka , Kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9 . Di Indonesia , kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur , khususnya di Pulau Timor , meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya . Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya . Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya , karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya . Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan . Kayu cendana wangi ( Santalum album ) kini sangat langka dan harganya sangat mahal . Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus

KAYU TESEK MERAPI ( RHYNCHOCARPA MONOPHYLLA )

Gambar
Kayu Tesek atau Kayu Sulaiman merupakan salah satu kayu langka yang berasal dari gunung berapi atau gunung yang masih aktif . Kayunya keras dan ulet dengan tekstur serat yang sering tidak beraturan . Sedangkan daunnya kecil memanjang dengan bunga yang memiliki 3 sisi . Batang pohon Tesek yang pernah ditemukan mencapai diameter 50 cm . Persebarannya tidak hanya di Jawa , melainkan juga di pulau-pulau lain di Nusantara . Tesek terbagi menjadi 2 jenis yaitu Tesek Putih / Kapur dan Tesek Sungu / Wulung. Kedua Tesek ini dibedakan melalui warna dari kayu itu sendiri . Tesek Putih memiliki kayu berwarna coklat cenderung putih. Sedangkan Tesek Wulung memiliki warna coklat kemerahan atau lebih gelap . Seringkali di Tesek Wulung sendiri memiliki semburat garis hitam yang tidak beraturan . Selain itu juga memiliki kecenderungan untuk berubah semakin gelap dalam jangka waktu tertentu . Kayu tesek ada yang tenggelam di dalam air dan ada yang tidak tenggelam di air dan konon kayu

GALIH KAYU SULASTRI ( CALOPHYLLUM SOULATTRI BURM . F )

Gambar
Pohon Sulastri ( Calophyllum Soulattri Burm .F ) bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter rata rata 50 cm . Bentuk Batang bundar lurus tanpa banir , bunganya harum , buahnya berasa masam , dan daunnya berwarna hijau mengkilat . Kulit batang nya bisa digunakan untuk mengobati bengkak , seduhan daun dan akarnya bisa digunakan sebagai obat oles sakit encok , minyak dari bijinya bisa digunakan untuk rheumatik  , bunganya yang berbau harum bisa digunakan sebagai pengganti kamper di almari pakaian . Pohon Sulastri dianggap bertuah terletak di Petilasan Pemandian Langenharjo yang ditanam di Sukoharjo , Surakarta sebagai peninggalan Sri Sunan Paku Buwono X . Dalam dunia metafisika Kayu Sulastri dianggap sebagai Kayu Kebahagiaan atau Kayu Pengasihan , karakter dari kayu ini adalah meredam dan mendinginkan suasana dalam rumah tangga ( Keharmonisan rumah tangga , kedamaian , kesetiaan , kehangatan , dan pengasihan ) . Kayu sulastri memiliki perbedaan warna dari kayunya , hal tersebut d

GALIH KAYU KELOR ( MORINGA OLEIFERA ) / TERAS GEMUNGGAL

Gambar
Dalam sebuah kidungnya , Sunan Kalijaga menyebut “kayu bertuah” dengan istilah kayu aeng . Sakèhing wisa tawa / Sato galak tutut/Kayu aèng lemah sangar…… ( Segenap racun menjadi tawar / Binatang buas menjadi jinak / Pohon ajaib , tanah angker …. dst ... Artinya , keberadaan energi ( positif / negatif ) pada kayu-kayu tertentu juga diyakini berdasarkan pandangan mata batin orang-orang yang memiliki indera keenam . Dalam mencari Galih kayu pada pohon kelor , usia pohon tidaklah bisa menjadi patokan . Pohon kelor yang dapat dijumpai GALIH KAYU nya adalah pohon yang “ kewahyon ” , karena belum tentu pohon kelor yang besar dapat di ketemukan GALIH KAYU nya . Bisa jadi GALIH KAYU nya justru ditemukan pada pohon kelor yang masih berusia muda .Karena faktor sulitnya mencari galih kayu kelor , tidak jarang di hargai dengan harga yang fantastis . Galih Kayu Kelor memiliki warna coklat kehitaman dan ada juga galih kayu kelor yang berwarna hitam . Galih kayu kelor memiliki ciri khas Urat k

KAYU NAGASARI ( MESUA FERREA LINN )

Gambar
Pohon nogosari ( mesua ferrea linn ) asalnya dari India , banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali , bisa mencapai tinggi 20m dengan diameter 50 cm . Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah , misal Raja , Ulama seperti di Imogiri , Kotagede , Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan , bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih , berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji . Mulai akar , daun , bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya . Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung . Sedang kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar . Benang sarinya harum , dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok . Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok . Semua ini menjadi bahan campuran berbagai o

KAYU WUNGLEN MERAH

Kayu wunglen merah ini dahulunya dipergunakan sebagai kerangka makam Kanjeng Sultan Agung  . Diantara jajaran kayu bertuah Kayu Wunglen Merah ini sangat langka dibandingkan kayu kayu jenis lain nya ( stigi , tesek , kelor , dsb ) , karena JUMLAHNYA SANGAT TERBATAS ( Tidak tumbuh lagi dan tidak sembarangan orang bisa memiliki ) . Ciri khas kayu ini : – berwarna hitam semu merah , – wunglen jenis ini jika digoreskan diatas kertas akan meninggalkan warna merah , Di imogiri sendiri ( yang berhubungan dengan kayu wunglen ) ada sebuah upacara : UPACARA MBOYONG KAYU WUNGLEN :  Kayu wunglen dipercayai sebagai salah satu wasilah / pengantar Sultan Agung untuk memberikan pertolongan . Menurut cerita , kayu wunglen ini peninggalan Kanjeng Sultan yang dianggap keramat . Kayu tersebut dapat dijadikan untuk : – menjaga badan dari gangguan sesuatu yang gaib , – dapat menambah kewibawaan . Upacara ini dilakukan bila ada masyarakat yang ingin memiliki kayu wunglen tersebut . Untuk memiliki